Kabid Data dan Informasi Panitia Sub PB PON Tarakan, Jamaluddin memastikan, dengan penambahan cabor (cabang olah raga) yang diperlombakan di Tarakan saat PON XVII nanti, dari 4 cabor menjadi 5 cabor, maka otomatis akan ada penambahan pula tenaga reporter dan tenaga operator untuk Media Center PON.
“Jumlahnya pasti akan ditambah, namun akan disesuaikan dengan kebutuhan atau perkalian jumlah cabor,” kata Jamaluddin di sela-sela rapat Media Center di Stadion Datu Adil, kemarin.
Penambahan personel itu, tidak hanya untuk tenaga reporter dan operator saja, namun juga untuk tenaga redaktur. “Idealnya, memang satu orang redaktur menangani dua cabor. Namun yang ada sekarang hanya dua orang redaktur. Dengan penambahan cabor ini, maka jumlah redaktur akan ditambah satu orang, menjadi 3 redaktur,” jelasnya.
Sementara untuk tenaga reporter, dari yang awalnya hanya 12 orang reporter, akan ditambah 4 orang lagi. “Untuk penambahan personel reporter ini kami tidak kesulitan, karena pada saat rekrutmen beberapa waktu lalu, kami memiliki 6 orang yang masuk cadangan. Karena yang diminta hanya 4 orang, maka merekalah yang akan diambil,” ungkap Anthon Joy, salah satu tim redaktur media center PON.
Dengan demikian, maka jumlah tim pemberitaan yang masuk dalam media center sebanyak 19 orang. Terdiri dari 16 orang reporter, dan 3 orang redaktur.
Sedangkan untuk tenaga operator, dari 30 orang yang lolos seleksi (24 operator dan 6 cadangan,Red) juga akan dilakukan penambahan personel. “Sama dengan reporter, jumlahnya akan kami tambah,” kata Stepanus Ola Okan, koordinator bagian operator media center.
Untuk tenaga operator, kata Ola (sapaan akrabnya), akan dibagi menjadi 3 shift. Yaitu pagi, siang dan malam untuk meng-update data di redaksi media center. Setiap satu shift, untuk satu cabor, akan diisi oleh enam personel operator.
“Dengan bertambahnya menjadi lima cabor, maka jumlah personel yang dibutuhkan sebanyak 30 orang, dan itu semua sudah siap. Sama seperti reporter, yang masuk cadangan kita fungsikan semua,” jelas Ola.
Selanjutnya, para reporter dan operator tersebut akan segera di SK-kan oleh Panitia Besar (PB) PON di Samarinda, untuk selanjutnya mengikuti pelatihan selama satu bulan di Media Center Provinsi, di Samarinda. (ddq)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar